Nurbaiti

Jumat, 16 Mei 2014

Tips Mudah Mengetahui Prakiraan Cuaca

Ramalan cuaca atau perkiraan cuaca untuk hari ini, biasanya ditayangkan di berita pagi. Meski tidak 100% tepat, paling tidak kita mempunyai pegangan rencana apa yang akan kita lakukan saat cuaca cerah atau hujan.
Tips Mudah Mengetahui Prakiraan Cuaca

Tahukah Anda, ternyata ada beberapa cara mudah untuk mengetahui cuaca yang akan terjadi tanpa harus menonton berita prakiraan cuaca yang ditayangkan di televisi atau membacanya di surat kabar. Anda penasaran, berikut ini caranya.

1. Melihat Awan

Awan bergerak dengan arah yang berlawanan, kemungkinan akan hujan Awan cumolonimbus di awal-awal hari dan berkembang sepanjang hari, kemungkinan cuaca akan buruk. Ciri-ciri awan ini mempunyai bayangan gelap di sisi bawah awannya. Biasanya kita menyebutnya dengan awan mendung. Padahal selain formasi awan ini, masih ada lagi formasi awan yang bisa menyebabkan hujan. Kemudian ada pula Awan mammatus, berbentuk seperti kumpulan buah anggur yang ada di langit. Formasi awan ini dapat diprediksi akan ada tambahan petir pada saat hujan turun. Jadi jangan pergi ke tempat yang tinggi-tinggi jika di langit mulai tampak formasi awan mammatus. Selanjutnya yaitu Awan sirrus, berbentuk seperti helaian kapas. Walaupun terlihat indah sebelumnya, formasi awan ini menyebabkan cuaca buruk dalam 36 jam berikutnya. Maka dari itu selesaikan semua urusan Anda secepatnya, jika tidak mau pulang ke rumah bermandikan hujan.

2. Melihat Bulan Saat Malam

Jika saat melihat bulan tampak jelas dan terang, mungkin akan terjadi hujan. juga jika terdapat cincin di sekeliling bulan, dapat diindikasikan hujan akan turun dalam 3 hari berikutnya. Banyak cara lain untuk memprediksi cuaca. Anda juga bisa membuat metode sendiri yang tak kalah hebatnya dengan cara yang di atas. Alam bukan hanya sebuah lingkungan tempat kita tinggal, tetapi juga mempunyai informasi-informasi untuk kita gunakan sehari-hari.

3. Melihat Tanda Merah

Bila melihat cahaya merah saat matahari terbenam (lihat ke arah barat). Ada cahaya merah di langit karena adanya udara bertekanan tinggi yang mengumpulkan debu-debu yang ada di udara. Karena arus angin biasanya bergerak dari barat ke timur, maka udara kering menuju ke arah kamu. Jika melihat cahaya merah saat matahari terbit (lihat ke arah timur) berarti udara kering sudah lewat, dan diikuti udara bertekanan rendah yang membawa udara lembab.

4. Melihat Pelangi di Barat

Hal ini dikarenakan oleh cahaya matahari pagi di timur mengenai udara lembab. Biasanya badai bertiup dari barat ke timur, dan pelangi di barat berarti udara lembab, yang berarti hujan akan datang. Di sisi lain, pelangi di timur di sekeliling matahari, berarti hujan sudah lewat. Hari yang cerah akan muncul pada hari itu (ataupun terik panas).

5. Aroma Udara

Tumbuhan mengeluarkan zat buangnya saat udara bertekanan rendah, sehingga menghasilkan aroma seperti kompos dan mengindikasikan akan turun hujan. Rawa akan mengeluarkan gas sesaat sebelum badai akibat udara bertekanan rendah, dan menyebabkan bau tidak enak. Wangi bunga lebih tercium di udara yang lembab, yang berarti akan turun hujan.

6. Cek Embun di Rumput Saat Matahari Terbit

Apabila rumput kering, ini menandakan ada awan atau angin yang kencang, yang mungkin berarti akan hujan. Jika ada embun, kemungkinan tidak akan hujan pada hari itu. Namun, jika pada malam hari sebelumnya hujan, metode ini tidak bisa digunakan.

7. Mendeteksi Arah Tiupan Angin

Angin timur dapat mengindikasi mendekatnya badai, sementara angin barat sebaliknya. Angin yang kencang mengindikasikan perbedaan tekanan yang tinggi, yang berarti tanda datangnya badai.

8. Membuat Api Unggun

Jika asap api unggun tersebut berbentuk pusaran dan tidak naik ke atas, ini disebabkan karena rendahnya tekanan udara, yang berarti akan turun hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar